djeNews.co – Pematangsiantar
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada periode Juli 2024 untuk Kota Pematangsiantar mengalami Deflasi -0,31% (mtm), 2,37% (yoy), 1,37% (ytd).
Hal ini diungkapan Muqorobin selaku Kepala KPW Bank Indonesia , Jumat ( 2/08/ 2024 ) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar.
Komoditas dengan andil deflasi terbesar Kota Pematangsiantar mtm, di dominasi Bawang Merah -0,21%, Cabai Merah -0,20%, Daging Ayam Ras -0,09%, Tomat -0,08% dan Jeruk -0,05%. Sementara komoditas dengan andil inflasi terbesar Kota Pematangsiantar, Sigaret Kretek Mesin 0,09%, Beras 0,07% dan Biaya SMP 0,06%, SD 0,04% dan tuak sebesar 0,04%”, sebutnya.

Selanjutnya Muqorobin menyebutkan, untuk wilayah Kabupaten Labuhanbatu mengalami Deflasi -1,00% (mtm), 1,22% (yoy), 1,41% (ytd). Sedangkan untuk Sumatera Utara mengalami Deflasi -0,82% (mtm), 2,06% (yoy), 0,81% (ytd)*Nasional Deflasi -0,18% (mtm); 2,13% (yoy); 0,89% (ytd).
“Untuk Kabupaten Labuhanbatu, komoditas dengan andil deflasi terbesar , Cabai Merah -0,48%, Bawang Merah -0,29%, Daging Ayam Ras -0,15%, Tomat -0,14% dan Ikan Lele -0,14%. Sementara untuk komoditas dengan andil inflasi terbesar di dominasi Cabai Rawit 0,12%, Seragam Sekolah Anak 0,06%, Beras 0,05%, Sarung 0,04% dan Bawang Putih 0,04%”, papar Muqorobin.
Ditambahkannya, terjadinya deflasi khususnya pada penurunan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh faktor meningkatnya stok akibat panen raya cabai merah dan bawang merah di wilayah Simalungun dan sekitarnya.
Disisi lain peran TPID semakin matang dengan mampu mempersiapkan kemungkinan kenaikan harga pada Semester II 2024 dengan mengadakan kegiatan pasar murah, Kerja Sama Antar Daerah (KAD), rapat koordinasi dan HLM serta gerakan tanam. Sementara itu kenaikan harga beras secara tren historis diperkirakan akan naik selama Semester II 2024, dimana harga berfluktuasi mengikuti kondisi pasokan panen beras. ( dj)